Keperawatan Jiwa Amnesia
(Oleh: Fitri Rizkiyah (0726010132 Mahasiswi STIKES TMS Bengkulu).
Sebagian besar orang dengan amnesia memiliki gangguan memori jangka pendek, mereka tidak bisa mengingat informasi baru. Selain itu, banyak juga yang kesulitan mengingat memori sebelumnya. Memori-memori yang baru terjadi cenderung hilang, sedang ingatan yang sudah lama tertanam tetap bertahan.
Beberapa orang bisa mengingat pengalaman masa kecil atau mengetahui nama-nama presiden di masa lamapu, tapi tidak bisa mengingat nama presiden yang sedang menjabat.
Hilang ingatan ini tidak mengganggu kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, tingkat perhatian, penilaian, kepribadian atau identitas seseorang. Orang-orang dengan amnesia biasanya bisa memahami kata-kata tertulis dan ucapan serta bisa mempelajari keterampilan seperti bersepeda atau bermain piano. Selain itu, mereka juga kemungkinan mengerti bahwa mereka mengalami gangguan memori.
Amnesia berbeda dengan kepikunan. Kepikunan juga meliputi hilang ingatan, tapi juga disertai gangguan kognitif lainnya sehingga memicu penurunan kemampuan mengerjakan aktivitas sehari-hari.
1 Pengertian Amnesia
Amnesia (dari Bahasa Yunani Ἀμνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif). Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia[1]. Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.
Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan[2]. Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan mnggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian di masa depan.
Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan[2]. Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan mnggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian di masa depan.
Amnesia Adalah hilang ingatan. Ingatan ( memori ) disimpan dalam otak untuk waktu yang lama atau sebentar. Salah satu atau kedua fungsi ini dapat terganggu akibat penyakit atau cedera. Kendati biasanya akibat proses penuaan, beberapa kasus amnesia perlu dievaluasi secara menyeluruh. Hilang ingatan secara mendadak tanpa adanya penyakit atau kecederaan sering disebabkan oleh gangguan psikologis.
Grayson (2004) menyebutkan bahwa amnesia bukanlah sekedar peyakit biasa, meainkan kumpulan gejala yang disebabkan oleh beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
Amnesia juga merupakan gangguan kognitif yang ditandai dengan hilangnya fungsi intelektual yang berat. Dari pengkajian ditemukan disorientasi, daya ingt terganggu, gangguan penilaian, afek yang labil. Dimulai dengan diorientasi waktu, kemudian tempat dan orang. Daya ingat hilang terutama pengalaman baru, dan mungkin pengalaman lama teringat dengan jelas (Anna, Budi.1993)
2.2 Jenis-jenis Amnesia
1. Anterograde amnesia : ketakmampuan mengingat peristiwa yang berlangsung sesudah kejadian trauma atau awal penyakit yang menyebabkan amnesia. Anterograde amnesia sering terjadi sehabis suatu peristiwa akut seperti trauma, serangan jantung, kekurangan soksigen, atau serangan epilepsi.
2. Retrograde amnesia : ketakmampuan mengingat peristiwa yang berlangsung sebelum kejadian trauma atau awal penyakit yang menyebabkan amnesia.
3. Emotional/hysterical amnesia (fugue amnesia) : hilangnya memori karena trauma psikologis seperti kejahatan seksual. Kondisi ini biasanya tidak menetap.
4. Lacunar amnesia : ketakmampuan mengingat kejadian tertentu.
5. Korsakoff syndrome : hilangnya memori karena kecanduan alkohol kronis.
6. Posthypnotic amnesia : hilangnya memori yang disebabkan oleh hipnotis. Bisa meliputi ketakmampuan mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama hipnotis atau informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
7. Transient global amnesia : hilangnya memori spontan yang bisa berlangsung antara beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya dialami oleh orang berusia baya dan lanjut.
2. Retrograde amnesia : ketakmampuan mengingat peristiwa yang berlangsung sebelum kejadian trauma atau awal penyakit yang menyebabkan amnesia.
3. Emotional/hysterical amnesia (fugue amnesia) : hilangnya memori karena trauma psikologis seperti kejahatan seksual. Kondisi ini biasanya tidak menetap.
4. Lacunar amnesia : ketakmampuan mengingat kejadian tertentu.
5. Korsakoff syndrome : hilangnya memori karena kecanduan alkohol kronis.
6. Posthypnotic amnesia : hilangnya memori yang disebabkan oleh hipnotis. Bisa meliputi ketakmampuan mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama hipnotis atau informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
7. Transient global amnesia : hilangnya memori spontan yang bisa berlangsung antara beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya dialami oleh orang berusia baya dan lanjut.
2.3 Ciri-ciri Amnesia
Orang yang terkena amnesia memiliki ciri-ciri berdasarkan penyebab terjadinya amnesia, seperti:
*Badan lemas dan muka pucat
*Ingatan atau kenangan yang salah, baik ingatan yang baru saja ditemukan atau dari memori asli yang salah urutan waktu.
*Gangguan neurologis seperti gerakan yang tidak terkoordinasi, tremor atau kejang.
*Kebingungan atau gangguan orientasi.
*Badan lemas dan muka pucat
*Ingatan atau kenangan yang salah, baik ingatan yang baru saja ditemukan atau dari memori asli yang salah urutan waktu.
*Gangguan neurologis seperti gerakan yang tidak terkoordinasi, tremor atau kejang.
*Kebingungan atau gangguan orientasi.
2.4 Patofisiologi
Dapat timbul secara segera seperti pada trauma dan penyakit serebrovaskuler. Dapat juga timbul secara bertahap seperti pada kekurangan nutrisi dan tumor otak. Dursinya dapat singkat, kurang dari sebulan (amnesia transien) atau lebih dari sebulan (amnesia persisten).
2.5 Penyebab
Fungsi memori normal melibatkan banyak bagian otak, dan setiap penyakit atau cedera yang mengganggu otak bisa memengaruhi lika-liku memori. Amnesia bisa disebabkan oleh kerusakan struktur otak yang membentuk limbic system, yang berfungsi mengontrol emosi dan memori.
Amnesia yang disebabkan oleh cedera otak atau kerusakan otak dikenal dengan amnesia neurologis atau organis. Jenis amnesia ini bisa disebabkan oleh:
Amnesia yang disebabkan oleh cedera otak atau kerusakan otak dikenal dengan amnesia neurologis atau organis. Jenis amnesia ini bisa disebabkan oleh:
- Stroke
- Peradangan otak (encephalitis) yang disebabkan oleh infeksi virus seperti herpes simplex virus (HSV) atau akibat reaksi autoimun terhadap kanker di dalam tubuh.
- Kekurangan oksigen di otak (misalnya akibat serangan jantung, stres pernafasan atau keracunan karbon monoksida).
- Penggunaan alkohol jangka panjang yang memicu kekurangan thiamin (vitamin B-1).
- Tumor di area otak yang mengontrol memori.
- Penyakit degeneratif otak, seperti penyakit alzheimer dan bentuk kepikunan lainnya.
2.6 Pengobatan
Pengobatan yang disarankan untuk mengobati gangguan amnesia adalah dengan mengobati penyebab dasarnya. Seperti yang telah dikemukakan di atas, kondisi medis umum yang menyebabkan orang mengalami amnesia yang paling sering adalah cedera kepala. Maka dari itu penanganan yang segera dan tepat harus menjadi prioritas utama.
Selain itu walaupun pada kondisi amnesia, penderitanya sulit mengingat, bantuan kita sebagai keluarganya akan sangat membantu dalam mengenali lingkungan dan orientasinya terhadap waktu, tempat dan orang. Penderita amnesia setiap hari dapat diberitahukan tentang waktu, hari dan tanggal. Penderita juga diorientasikan terhadap tempat dan orang-orang di sekitarnya.
Setelah episode amnesianya terlewati, maka psikoterapi baik dengan teknik kognitif maupun suportif dapat membantu penderita yang telah baik memorinya untuk memahami apa yang telah terjadi dan mampu meneruskan kehidupannya secara baik ke depan.
2.7 Pencegahan
Pencegahan : Karena kerusakan pada otak dapat menjadi penyebab utama terjadinya amnesia, makanya penting untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera otak. Berikut langkah pencegahannya :
• Jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
• Gunakan helm saat bersepeda atau bersepada motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil
• Obati segera jika mengalami infeksi sehingga tak sempat menyebar ke otak
• Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seperti sakit kepala parah atau mati rasa sebelah atau kelumpuhan.
• Jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
• Gunakan helm saat bersepeda atau bersepada motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil
• Obati segera jika mengalami infeksi sehingga tak sempat menyebar ke otak
• Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seperti sakit kepala parah atau mati rasa sebelah atau kelumpuhan.
2.8 Asuhan Keperawatan Teoritis Klien dengan Amnesia
A. Pengkajian
Amnesia terjadi akibat kerusakan yang terjadi di dalam sumsusm sarap pusat terkait dengan proses penuaan. Pada pengkajian lansia dengan masalah amnesia dapat digolongkan dalam pengkajian system saraf secara umum.
Perubahan umum dari system saraf yang terkait degan proses menua adalah sebagai berikut :
· Struktur otak
· Fungsi metabolik dan fisiologik
· Perubahan elektroencephalographik (EEG).
· Fungsi dan struktur sensori
· Perubahan pola tidur.
1. Identitas
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang kebudayaan, status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang kebudayaan, status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Keluhan utama
Keluhan utama atau sebab utama yang menyebabkan klien datang berobat (menurut klien dan atau keluarga). Gejala utama adalah kesadaran menurun.
3. Faktor predisposisi
Menemukan gangguan jiwa yang ada sebagai dasar pembuatan diagnosis serta menentukan tingkat gangguan serta menggambarkan struktur kepribadian yang mungkin dapat menerangkan riwayat dan perkembangan gangguan jiwa yang terdapat. Dari gejala-gejala psikiatrik tidak dapat diketahui etiologi penyakit badaniah itu, tetapi perlu dilakukan pemeriksaan intern dan nerologik yang teliti. Gejala tersebut lebih ditentukan oleh keadaan jiwa premorbidnya, mekanisme pembelaaan psikologiknya, keadaan psikososial, sifat bantuan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan, struktur sosial serta ciri-ciri kebudayaan sekelilingnya. Gangguan jiwa yang psikotik atau nonpsikotik yang disebabkan oleh gangguan jaringan fungsi otak. Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak (meningoensephalitis, gangguan pembuluh darah ootak, tumur otak dan sebagainya) atau yang terutama di luar otak atau tengkorak (tifus, endometriasis, payah jantung, toxemia kehamilan, intoksikasi dan sebagainya).
4. Pemeriksaan fisik
Kesadaran yang menurun dan sesudahnya terdapat amnesia. Tensi menurun, takikardia, febris, BB menurun karena nafsu makan yang menurun dan tidak mau makan.
5. Psikososial
o Genogram Dari hasil penelitian ditemukan kembar monozigot memberi pengaruh lebih tinggi dari kembar dizigot .
o Konsep diri :
§ Gambaran diri, stressor yang menyebabkan berubahnya gambaran diri karena proses patologik penyakit.
§ Identitas, bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan individu.
§ Peran, transisi peran dapat dari sehat ke sakit, ketidak sesuaian antara satu peran dengan peran yang lain dan peran yang ragu dimana individu tidak tahu dengan jelas perannya, serta peran berlebihan sementara tidak mempunyai kemmapuan dan sumber yang cukup.
§ Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kemampuan yang ada.
§ Harga diri, tidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien merasa harga dirinya rendah karena kegagalannya.
o Hubungan sosial
Berbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang disingkirkan atau kesepian, yang selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul akibat berat seperti delusi dan halusinasi. Konsep diri dibentuk oleh pola hubungan sosial khususnya dengan orang yang penting dalam kehidupan individu. Jika hubungan ini tidak sehat maka individu dalam kekosongan internal. Perkembangan hubungan sosial yang tidak adeguat menyebabkan kegagalan individu untuk belajar mempertahankan komunikasi dengan orang lain, akibatnya klien cenderung memisahkan diri dari orang lain dan hanya terlibat dengan pikirannya sendiri yang tidak memerlukan kontrol orang lain. Keadaa ini menimbulkan kesepian, isolasi sosial, hubungan dangkal dan tergantung.
o Spiritual
Keyakinan klien terhadapa agama dan keyakinannya masih kuat. Tetapi tidak atau kurang mampu dalam melaksnakan ibadatnmya sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
6. Status mental
a. Penampilan klien tidak rapi dan tidak mampu untuk merawat dirinya sendiri.
b. Pembicaraan keras, cepat dan inkoheren.
c. Aktivitas motorik, Perubahan motorik dapat dimanifestasikan adanya peningkatan kegiatan motorik, gelisah, impulsif, manerisme, otomatis, steriotipi.
d. Alam perasaan
e. Afek dan emosi.
Perubahan afek terjadi karena klien berusaha membuat jarak dengan perasaan tertentu karena jika langsung mengalami perasaa tersebut dapat menimbulkan ansietas. Keadaan ini menimbulkan perubahan afek yang digunakan klien untuk melindungi dirinya, karena afek yang telah berubahn memampukan kien mengingkari dampak emosional yang menyakitkan dari lingkungan eksternal. Respon emosional klien mungkin tampak bizar dan tidak sesuai karena datang dari kerangka pikir yang telah berubah. Perubahan afek adalah tumpul, datar, tidak sesuai, berlebihan dan ambivalen.
7. Persepsi
Persepsi melibatkan proses berpikir dan pemahaman emosional terhadap suatu obyek. Perubahan persepsi dapat terjadi pada satu atau kebiuh panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Perubahan persepsi dapat ringan, sedang dan berat atau berkepanjangan. Perubahan persepsi yang paling sering ditemukan adalah halusinasi.
Persepsi melibatkan proses berpikir dan pemahaman emosional terhadap suatu obyek. Perubahan persepsi dapat terjadi pada satu atau kebiuh panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Perubahan persepsi dapat ringan, sedang dan berat atau berkepanjangan. Perubahan persepsi yang paling sering ditemukan adalah halusinasi.
8. Proses berpikir
Klien yang terganggu pikirannya sukar berperilaku kohern, tindakannya cenderung berdasarkan penilaian pribadi klien terhadap realitas yang tidak sesuai dengan penilaian yang umum diterima.
Penilaian realitas secara pribadi oleh klien merupakan penilaian subyektif yang dikaitkan dengan orang, benda atau kejadian yang tidak logis.(Pemikiran autistik). Klien tidak menelaah ulang kebenaran realitas. Pemikiran autistik dasar perubahan proses pikir yang dapat dimanifestasikan dengan pemikian primitf, hilangnya asosiasi, pemikiran magis, delusi (waham), perubahan linguistik (memperlihatkan gangguan pola pikir abstrak sehingga tampak klien regresi dan pola pikir yang sempit misalnya ekholali, clang asosiasi dan neologisme.
Penilaian realitas secara pribadi oleh klien merupakan penilaian subyektif yang dikaitkan dengan orang, benda atau kejadian yang tidak logis.(Pemikiran autistik). Klien tidak menelaah ulang kebenaran realitas. Pemikiran autistik dasar perubahan proses pikir yang dapat dimanifestasikan dengan pemikian primitf, hilangnya asosiasi, pemikiran magis, delusi (waham), perubahan linguistik (memperlihatkan gangguan pola pikir abstrak sehingga tampak klien regresi dan pola pikir yang sempit misalnya ekholali, clang asosiasi dan neologisme.
9. Tingkat kesadaran
Kesadran yang menurun, bingung. Disorientasi waktu, tempat dan orang.
10. Memori
Gangguan daya ingat yang baru saja terjadi )kejadian pada beberapa jam atau hari yang lampau) dan yang sudah lama berselang terjadi (kejadian beberapa tahun yang lalu).
Gangguan daya ingat yang baru saja terjadi )kejadian pada beberapa jam atau hari yang lampau) dan yang sudah lama berselang terjadi (kejadian beberapa tahun yang lalu).
11. Tingkat konsentrasi
Klien tidak mampu berkonsentrasi
12. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan dalam penilaian atau keputusan.
(john L miller.www.askep jiwa amnesia.com)
B. Kemungkinan Diagnosa yang Muncul
· Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologi dari kemampuan kognitif; kerusakan memori; disorientasi; konflik psikologi akibat demensia.
· Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan hambatan psikologi
· Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologi akibat depresi.
· Incontinensia fungsional berhubungan dengan sensori, deficit kognitif.
· Nutirsi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan karena factor biologis atau disfagia.
· Disfungsi seksual berhubungan dengan penyakit dan demensia
· Defisit perawata diri : mandi, kebersihan berpakaian, merawat berhubungan dengan kerusakaperseptual.
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa : Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologi dari kemampuan kognitif; kerusakan memori; disorientasi; konflik psikologi akibat dementia.
Tindakan | Rasional |
§ Kaji fungsi kognitif, perubahan ingatan, pla piker, disorientasi, tidur dan kesulitan komunikasi. § Kaji keadaan confusion, kemampuan mengambil keputusan, adanya delusi, ilusi, halusinasi, tidak bisa istirahat,cemas, depresi, peningkatan introvensi, bertengkar. § Kaji kemampuan koping terhadap kejadian, memakai kata-kata negative, interest, motivasi, kesombongan atau agresif, peerubahan pola ingatan. § Kaji penyimpangan sensori, penggunaan obat penyaktif CNS, adanya nutrisi yang buruk, dehidrasi, kerusakan metabolik/saraf/ jantung/paru atau infeksi. § Pertahankan orentasi selama berinteraksi dengan cara yang pelan dan lembut. | § Proses mental dipegaruhi oleh perubahan metabolic dan isiologik terkait dengan penuaan. § Tingkat comfusion mungkin berkisar dari disorientasi ringan ke tindak kooperatif sampai agitasi dan berkembang dalam jangka waktu yang pendek atau menurun dalam jangka bulan. § Orang tua mengalami penurunan ingatan pada kejadian yang baru dan ingatan yang aktif pada masa lalu dan kenangan tentang kejadian yang menyenangkan,mungkin menjadi aksertiv untuk mengkompensasi perasaan ketidak amanan, berkembang lebih sempit ketertarikannya dn mengalami kesulitan menerima perubahan dalam § Mungkin menyebabkan comfusion dan perubahan mental. § Mempertahankan kenyataan dan mencegah frustasi karena kehilangan ingatan dan keterbatasan kemampuan. |
D. Evaluasi
Diagnosa : Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologi dari kemampuan kognitif: kerusakan memori; disorientasi; konflik psikologi akibat demensia.
§ Kemampuan Fungsional Mental Pada tingkat yang optimum dengan modifikasi dan perubahan pada lingkungan untuk mengkompensasi kekurangan.
§ Meningkatkan proses pikir atau mempertahankan pada tingkat awal.
§ Kesadaran akan lingkungan dan orientasi dan realita dipertahankan pada tingkat yang optimal.
§ Konflik psikologis terkontrol dan dapat mengidentifikasikan tingkah laku dan meningkat.
§ Pencapaian tingkat tertinggi dari fungsi mental dan psikologis.
Kesimpulan
Amnesia adalah suatu kondisi dimana ingatan mengalami gangguan atau hilang. Ingatan dalam konteks ini merujuk baik pada penyimpanan ingatan atau proses menghafal sesuatu. Penyebab amnesia secara tradisional dibagi menjadi organik atau fungsional. Penyebab organik adalah : kerusakan otak, luka fisik, penyakit syaraf, atau penggunaan obat tertentu (biasanya sedative). Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti gangguan mental, stress setelah trauma (post traumatic stress), atau pertahanan diri (defense mechanisms).
Bentuk Amnesia
1. Amnesia anterograde, kemampuan untuk mengingat sesuatu yang baru terganggu atau hilang. Seseorang mungkin menemukan dirinya terus menerus lupa informasi, orang atau kejadian setelah beberapa detik atau menit, sebab datanya tidak bisa ditransfer dengan sukses dari ingatan pendek ke ingatan panjang.
2. Retrogade amnesia, ingatan orang yang ada sebelumnya hilang dari daya ingat, melebihi suatu derajat normal lupa. Orang dapat mengingat sesuatu yang baru yang terjadi setelah kejadian dari amnesia (tidak seperti anterograde amnesia), tetapi tidak bisa mengingat sesuatu atau seluruhnya tentang kehidupannya atau identitas sebelum kejadian.